FPIISUMBAR.COM – Upaya yang dilakukan Pemprov Sumbar secara masif menghadapi pandemi Covid -19 terbilang berhasil. Terbaru, berdasarkan rilis hasil survey dari Indikator Politik Indonesia, Sumbar masuk 3 (tiga) besar dalam hal menekan tingkat kematian akibat Covid-19.
“Skor Sumbar 67.2 persen, dibawah DKI Jakarta dan Jawa Barat yang berturut-turut meraih 67.6 dan 67.4 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi dalam rilisnya melalui diskusi daring bertema ‘Efek Kepemimpinan dan Kelembagaan dalam Penanganan COVID-19’, Kamis (20/8).
Dia mengutarakan, hasil survey ini membuktikan kesiapan Pemprov Sumbar dalam menangani dan merawat pasien positif Covid-19.
Sementara itu, lewat sambungan via telepon, Jumat (21/8) Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menjelaskan, terhadap pasien konfirmasi positif, pihaknya telah menerapkan prosedur penanganan yang sesuai dengan standar WHO.
“Ketika ditemui konfirmasi positif, segera dilakukan isolasi dan treatment. Untuk karantina Pemprov siapkan 9 (sembilan) lokasi yang tersebar diseluruh Sumatera Barat. Sedangkan treatment dibeberapa rumah sakit rujukan Covid-19 seperti RS M. Jamil, RS Ahmad Muchtar, RS Unand, RS M. Natsir, RS Reksodiwiryo dan RS Semen Padang dengan kapasitas 273 tempat tidur. Selain itu juga disediakan rumah sakit khusus Covid-19 yaitu RSUD Pariaman dan RS Rasidin Padang dengan jumlah 273 tempat tidur serta rumah sakit jejaring Covid-19 (RSUD Daerah) dengan fasilitas 563 tempat tidur,” jelas gubernur.
Selain itu, Pemprov Sumbar juga merekrut sejumlah tenaga kesehatan guna menangani pasien Covid-19 ini.
“Kita juga lakukan perekrutan terhadap tenaga kesehatan sejumlah 241 orang yang ditempatkan dilokasi-lokasi karantina,” papar Irwan.
Usaha ini, lanjut gubernur, sebagai tindakan untuk menyelamatkan masyarakat Sumbar dari kematian akibat Corona Virus.
“Saya tak ingin bermain-main dengan nyawa manusia. Segala daya dan upaya akan Kita kerahkan menyelamatkan nyawa masyarakat Sumbar yang terkena Covid-19,” sebutnya tegas.
Tindakan cepat isolasi dan treatment terbukti ampuh menekan angka kematian Covid-19 di Sumbar. Tercatat tingkat kesembuhan mencapai 100 persen pada saat karantina. Begitu pun untuk pasien yang melakukan isolasi mandiri, pihaknya bersama pemerintah kabupaten kota selalu memantau perkembangan pasien tersebut sampai didapat kesembuhan.
Irwan jua tak lupa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh nakes di Sumbar sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien konfirmasi Covid-19.
“Tak ada kata-kata lagi yang bisa diucapkan untuk menyampaikan ungkapan terima kasih kepada tenaga kesehatan Kita. Mereka rela meninggalkan rumah dan keluarga dalam waktu yang lama. Berkorban waktu, materi bahkan nyawa demi menyelamatkan masyarakat yang terpapar virus ini,” ujar Irwan tulus.
Terakhir, gubernur meminta seluruh masyarakat Sumbar tetap waspada terhadap Covid-19.
“Selagi vaksin yang benar-benar bisa mengobati belum ditemukan, bahaya pandemi ini belum akan berakhir. Terlepas dari kesiapan nakes dalam karantina dan merawat, tetap ‘Mencegah lebih baik dari Mengobati’,” pungkasnya. (Tim Fpiisumbar)