Limapuluh Kota,SUMBAR INVESTIGASI.COM –Sejumlah tokoh penting hadir diacara peringatan hari bela Negara tahun 2022,Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldi memimpin upacara Peringatan Hari Bela Negara (HBN) Ke-74 tahun 2022 di Monumen PDRI di Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Limapuluh Kota pada Senin pagi 19 Desember 2022.
Peringatan Hari Bela Negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember setiap tahunnya menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran, semangat, serta kewajiban dalam membela negara, membangun bangsa, dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah bela Negara Tujuh puluh empat tahun lalu, tanggal 19 Desember 1948, barisan pesawat tempur Belanda meraung-raung di langit lapangan terbang Maguwo, ibukota Republik Indonesia, Yogyakarta. Sirine menjerit membelah udara. Warga Yogyakarta berhamburan mencari perlindungan.Durjana kembali datang mengancam Indonesia, yang baru saja mengumandangkan kemerdekaan melalui Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.Agresi II Belanda menebar kepongahan bagi hak suatu bangsa, untuk merdeka.Hadangan TNI, laskar rakyat, dan pemuda, tak cukup kuat melawan kekuatan imperialisme Belanda.Sesaat sebelum mencapai Gedung Agung,Kabinet Soekarno-Hatta menuntaskan rapat kabinet darurat.
Instruksi penyusunan PDRI disambut rasa patriotisme Provinsi Sumatera Tengah,Dimana masyarakat turun tangan membantu tokoh-tokoh PDRI. Solok Selatan, Sijunjung, Dharmasraya, Agam, Tanah Datar dan Limapuluh Kota, menukilkan jejak sejarah yang dalam, yang ditikam oleh pengorbanan harta benda, darah dan nyawa. Inilah wujud kecintaan orang Minangkabau, rakyat Sumatera Barat, untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Jangan pernah ragukan komitmen warga Sumbar untuk mempertahankan Negara Kesatuan Repbulik Indonesia,” kata Kepala Kesbangpol Provinsi Sumbar Jefrinal Arifin, saat membuka Sarasehan Sejarah PDRI.
Selain Wakil Gubernur Sumatera Barat, upacara Hari Bela Negara di Koto tinggi itu juga diikuti Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Ketua DPRD Lima Puluh Kota Deni Asra, Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Ricardo Conrat Yusuf, Dandim 0306/50 Kota Mohammad Denny Nurcahyono, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumbar Jefrinal Arifin, Mantan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan, sejumlah Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Lima Puluh Kota, unsur-unsur Forkopimda, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat Gunung Omeh, niniak mamak, utusan pemuda, mahasiswa dan siswa.
Dalam sambutannya wakil gubernur Sumatera Barat menyampaikan serta melanjutkan instruksi amanat Presiden RI Joko Widodo Wagub Audy Joinaldy mengatakan nilai dasar bela negara adalah cinta tanah air,sadar berbangsa dan bernegara,setia pada Pancasila sebagai ideologi negara,rela berkorban untuk bangsa dan negara,dan kemampuan awal bela negara.
“Nilai-nilai inilah yang harus terus diimplementasikan dalam program pembinaan kesadaran Bela Negara, baik di lingkungan pendidikan, lingkungan pekerjaan, maupun lingkungan masyarakat pada umumnya,” Ujarnya.
” Mari kita jadikan Peringatan Hari Bela Negara Momentum untuk meningkatkan kesadaran, semangat, serta kewajiban dalam membela negara, membangun bangsa, dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Seluruh warga negara harus memiliki semangat, kesadaran dan kemampuan Bela Negara serta mempunyai daya tangkal dan ketangguhan dalam menghadapi situasi yang semakin berkembang pesat dan komplek di segala bidang,” Tambah Wagub Audy mengutip sambutan Presiden.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan terus membangun sumber daya manusia yang unggul, produktif, inovatif, dan berdaya saing memiliki kesadaran Bela Negara.Sikap, perilaku, dan tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara.
“Bela Negara juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara,” tuturnya.
Nilai-nilai inilah yang harus terus diimplementasikan dalam program pembinaan kesadaran Bela Negara, baik di lingkungan pendidikan, lingkungan pekerjaan, maupun lingkungan masyarakat pada umumnya.Wakil Gubernur Sumbar menambahkan masyarakat Sumatera Barat khususnya Kabupaten Lima Puluh Kota harus berbangga karena menjadi bagian dari sejarah yang berperan penting dalam menyelamatkan NKRI.
“PDRI hadir sebagai penyambung nyawa keutuhan NKRI dimana Kabupaten Lima Puluh Kota menjadi jantung sejarah PDRI itu sendiri, masyarakat agar tidak melupakan sejarah.
Peringatan Hari Bela Negara tahun ini merupakan Sebagai wujud apresiasi dan persembahan negara terhadap pengorban seluruh rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia maka diterbitkan Keppres RI Nomor 28 Tahun 2006Tentang Hari Bela Negara. Tak sampai disitu untuk warga Sumatera Barat, pemerintah menetapkan pembangunan Monumen Bela Negara/PDRI di Koto Tinggi, Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. Batu pertama pembangunan monumen ini diletakkan oleh Wakil Gubernur Muslim Kasim, pada HBN ke-64 tanggl 19 Desember 2012 lalu.
Dimana masyarakat turun tangan membantu tokoh-tokoh PDRI Solok Selatan, Sijunjung, Dharmasraya, Agam, Tanah Datar dan Limapuluh Kota, menukilkan jejak sejarah yang dalam, yang ditikam oleh pengorbanan harta benda, darah dan nyawa. Inilah wujud kecintaan orang Minangkabau, rakyat Sumatera Barat, untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Jangan pernah ragukan komitmen warga Sumbar untuk mempertahankan Negara Kesatuan Repbulik Indonesia,” kata Kepala Kesbangpol Provinsi Sumbar Jefrinal Arifin, saat membuka Sarasehan Sejarah PDRI.
Hampir sepuluh tahun kemudian, meski belum 100 persen rampung, sosok Monumen Nasional Bela Negara mulai menunjukkan sosoknya. Monumen perlahan-lahan mulai jadi kebanggaan warga Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Limapuluh Kota. “Kita bertekad untuk menyelesaikan pembangunan gedung ini, karena berfungsi sebagai literasi sejarah dan melestarikan nilai-nilai perjuangan bagi generasi muda, monumen ini nanti akan memiliki dampak berganda bagi pertumbuhan wilayah dan kepariwisataan, karena terletak dipersimpangan Agam, Pasaman, dan Limapuluh Kota,” terang Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuk Bandaro Rajo. Tak dapat dibantah, Bupati Safaruddin terbilang getol melobi pemerintah provinsi Sumatera Barat dan Jakarta untuk mengakselerasi penyelesaian Monumen Nasional Bela Negara/ PDRI.
“Seluruh warga negara harus memiliki semangat, kesadaran dan kemampuan Bela Negara serta mempunyai daya tangkal dan ketangguhan dalam menghadapi situasi yang semakin berkembang pesat dan komplek di segala bidang,”
Kemudian diikuti oleh mantan Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan, sejumlah Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Limapuluh Kota, Forkopimda, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat Gunung Omeh, niniak mamak, utusan pemuda, mahasiswa dan siswa.(AR)