FPIISUMBAR.COM – Meskipun masa pandemi, seluruh lini musti tetap produktif, tak terkecuali birokrasi. Menunjang hal tersebut, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) vital dalam mengemban pekerjaan agar tujuan birokrasi dan visi misi organisasi sukses tercapai.
Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno saat membuka Sosialisasi Pelaksanaan Pengisian Jabatan Pemimpin Tinggi Instansi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota se-Sumatera Barat yang digagas Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) di Aula Kantor Gubernur, Senin (10/8) pagi.
Permasalahan yang umum terjadi di sebagian provinsi adalah mendapat kualitas ASN yang mumpuni. Tak dipungkiri, perekonomian ditenggarai turut mempengaruhi kualitas. ASN yang memiliki kompetensi tinggi umumnya lebih berminat berdinas di daerah yang mempunyai tunjangan tinggi.
“Telah jadi kodrat alam, manusia mencari kehidupan lebih baik. Begitupun ASN. Contohnya, tamatan IPDN cenderung memilih penempatan di Pulau Jawa, sebab tunjangannya lebih besar,” ucap Irwan.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN membuat perubahan paradigma yang besar dalam pengangkatan ASN. Tak ada lagi nepotisme, sebab ukurannya jelas yaitu kompetensi dan qualified yang baik.
“Sumbar sendiri telah punya peraturan gubernur tentang pemetaan potensi. Untuk memilih pejabat, Kita adakan seleksi terbuka sebagai ruang menatap SDM yang berkualitas. Seleksi menjadi penting, lantaran pemimpin berkualitas tentu membawa keberhasilan,” sebutnya.
Terkait pilkada yang sudah didepan mata, gubernur mengimbau ASN tak perlu kasak kusuk melobi calon kepala daerah. Begitu jua kepala daerah , terutama incumbent yang akan bertarung.
“ASN berkualitas tak akan melobi sana sini. Mereka pasti percaya diri dengan kompetensi yang dimiliki. Jadi tak perlu cari dukungan. Buat calon kepala daerah, jika Ingin dapat dukungan, bekerjalah dengan benar,” pesannya.
Diakhir sambutan Irwan mengingatkan, kerja adalah amanah dan tanggung jawab. Karenanya, bekerjalah secara profesional dan ikuti semua aturan serta norma-norma yang tak tersurat dalam aturan.
Sebelumnya, Ketua KASN Agustinus Fatem mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk menghadapi pilkada serentak 9 Desember 2020 nanti.
“Pilkada merupakan masa kritis. Hindari seret menyeret, ASN jangan terlibat politik balas budi. Undang-undang ASN tak memperbolehkan terjadinya pergeseran sekehendak pemimpin. Semua sekarang diatur,” kata Agustinus.
Sosialisasi ini dihadiri Sekretaris Daerah kabupaten kota serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah se-Sumatera Barat. (Tim Fpiisumbar)