FPIISUMBAR.COM – DPRD Sumbar menggelar rapat kerja pimpinan DPRD, pimpinan fraksi dan pimpinan komisi bersama pemerintah daerah untuk pembahasan recovery ekonomi dan pelaksanaan MTQ Nasional ke XXVIII, Rabu 2 September 2020 di gedung utama DPRD Sumbar.
Rapat kerja ini dipimpin oleh ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi, didampingi wakil ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib, dan dihadiri oleh gubernur Sumbar.
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, pihaknya mendorong agar pemerintah provinsi Fokus terhadap upaya penyelamatan ekonomi harus dititikberatkan pada Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pola pikir masyarakat dalam membelanjakan uangnya saat pandemi, pendemi menyebabkan pendapatan masyarakat menurun dan juga akhirnya melemahkan daya beli,” ujar Supardi di DPRD Sumbar, Rabu, 2 September 2020.
Menurut Supardi, sehingga dengan APBD Perubahan yang ada mungkin recovery di 2020 kita harus fokuskan pada usaha kecil menengah atau istilah akrab diteman dewan yaitu usaha kecil serta kecil sekali.
Lanjut Supardi, anggaran yang ada saat ini hanya untuk stok kesehatan. Nah saya pikir daya beli jatuh, daya beli surut, karena pendapatan masyarakat menurun.Selain itu juga sandang, pangan, dan papan yang kira-kira masih bisa laku.
DPRD Sumbar prinsipnya mendorong kepada Pemprov Sumbar agar mencari formula atau cara terbaik bagi pemerintah untuk melakukan upaya recovery ekonomi jangka pendek.
“Kita mendorong badan- badan usaha yang ada agar juga melakukan sinergi dengan pemerintah provinsi Sumbar, agar penanganan pendemi dalam bidang perekonomian kembali pulih, karena saat PSBB di Sumbar, ekonomi Sumbar merosot minus 4,91 persen Juni 2020,” ujar Supardi yang merupakan kader partai besutan Prabowo Subianto ini.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, secara keseluruhan persiapan untuk pelaksanaan MTQ Nasional ke XVIII sudah berjalan cukup baik, kerena semua pihak terlibat baik dari panitia maupun persiapan pembukaan dihadiri Presiden RI.
“Strategi pemulihan ekonomi di Sumbar ada tiga hal menjadi utama yaitu memberikan dukungan anggaran kepada penangangan pendemi dengan memberikan dukungan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi di Sumbar
“Pertumbuhan ekonomi terjadi penurunan terutama saat pelaksanaan PSBB di Sumbar terjadi minus- 4,91 persen, Juni 2020,” ujarnya.
Menurut Irwan Prayitno, program kegiatan pemulihan ekonomi dengan alokasi dana pemulihan ekonomi dan kesehatan pada OPD terkait, dinas pangan, holtikultura dan perkebunan provinsi sumbar dengan peningkatan produksi pertanian Rp. 1,2 milyar.
Dinas peternakan dan kesehatan hewan Sumbar berupa penyedian straw untuk peningkatan produksi ternak Rp 200.000.000, dinas kesehatan Sumbar sebesar Rp 2.955.640.000.
“Program sudah ada disiapkan OPD, tetapi terkendala anggaran tersedia,” ujarnya (Tim)