PESSEL|SumbarInvestigasi.com–Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah II Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan, penanganan ruas Padang-Batas Kota pesisir Selatan dan Padang-Painan, butuh sinkronisasi program lintas sektor dalam menanganinya bencana.
Hal itu, diungkapkan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3, provinsi Sumatera Barat, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Nova Harianto menyikapi, ancaman gangguan lalu lintas pasca terjadi banjir dan longsor, sepanjang 2024.
“Selain pemerintah daerah, kita juga berharap adanya sinkronisasi program kegiatan di BWS V sebagai pemilik sungai, juga PSDA dari provinsi. Karena rata-rata ruas kita berada sepanjang sungainya juga bukit,” ungkapnya pada awak media Senin 13 Januari 2025.
Ia menjelaskan, ruas Padang-Batas Kota dan Padang-Painan, termasuk ruas yang paling rawan dari gangguan bencana. Selain kontur tanah bukitnya yang labil, juga berada di sepanjang batang sungai.
“Ya, itu belajar dari pengalaman selama ini, selain longsor, banjir juga sangat rawan di ruas ini. Jadi, selain BPJN yang menangani Bina Marga, juga butuh penanganan sungai dari BWS V dan PSDA,” terangnya.
Lanjutnya, saat ini, pasca bencana yang sering melanda ruas Padang-Painan ini, BPJN Sumbar, menurut Nova Harianto, jalur Padang-Painan sudah masuk prioritas dalam persiapan untuk melaksanakan pungsi kontruksi seperti pengerjaan tana dampak dari longsor siap alat berat.
Apalagi, menurutnya, sebelumnya, bencana di Pessel menjadi sorotan pemerintah pusat pada Maret 2024 lalu, yang langsung ditinjau pejabat kementerian.
“Dibalik itu, langsung lahir evaluasi dari pimpinan Padang-Painan seperti apa. Untuk peralatan balai sudah diizinkan, PPK 2.3 butuhkan alat yang ada diturunkan,” jelasnya.
Pewarta : Tim
Editor : Topik Marliandi