PADANG|SumbarInvestigasi.com- Seorang warga di Kota Padang mengaku mengalami kulit melepuh seusai melakukan perawatan kecantikan di salah satu Salon Kecantikan di Kota Padang, tepatnya di depan Hotel Ibis jalan Tamansiswa ,Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara .
Seorang warga mengaku mengalami nasib buruk usai perawatan kecantikan itu adalah Meri Andayani. Ibu rumah tangga ini menceritakan insiden itu setelah dioleskan krim pemutih oleh pekerja Salon.
“Yang aku lihat hanya ada sala seorang pekerja salon. Nama Salonnya,Lentik Silvy. Setelah dioleskan ke kulit tanpa aku sadari terasa peri, bintik seperti gelembung kuning melepuh,” ujar wanita asal Padang itu kepada Awak media Selasa 24 September 2024.
Ia memaparkan, peristiwa itu dialaminya pada Sabtu 24 Agustus 2024 sekitar pukul 13.00 WIB, pergi ke Salon Lentik Silvy yang berlokasi di depan Hotel Ibis jalan Tamansiswa, Alai Parak Kopi Kecamatan padang Utara. Ia kesana untuk melakukan treatment bleaching yang awalnya cuma untuk treatment bleaching bagian tangan dan kaki saja.
Namun, saat mendapat promo dengan biaya murah. Ia menjadi tertarik dengan treatment full body bleaching itu ketimbang kaki tangan saja.
“Harga menarik itu langsung dari owner Salon Lentik Selvi untuk bajet full body dengan harga 500 ribu dikasih discont menjadi harga 450k. Sedangkan untuk bajet kaki tangan itu harga 350 ribu,” terangnya.
Mendapat bujuk itu, ia menyetujuinya, karena bujukan owner salon lentik, Ia langsung melakukan treatment bleaching itu di sebua kamar salon lentik Selvi yang telah disediakan oleh si terapi bernama Linda.
Selang beberapa menit stelah cream bleaching itu dioleskan keseluruhan tubuhnya dalam waktu 15 menit sampai 20 menit, kulit bagian samping leher kiri dan kanan itu merasakan panas.
Kemudian, ia memberitahu siterapi dengan menjawab mungkin itu reaksi obat cream bleaching.Karena ia tidak tahu makanya ikut kata siterapi saja.
Setelah itu, selang waktu kurang 10 menit, kulit samping bagian leher kiri kanan makin merasakan panas yang luar biasa dan ia sendiri tidak bisa menahan panasnya.
Akhirnya, ia memanggil siterapi lagi memberitahu kalau ia merasakan makin panas dibagian samping kiri kanan leher. Iapun melihat siterapi panik lalu megambil cream pendingin untuk dipakai kan ke bagian yang panas itu.
Karena tidak bisa menahan sakit langsung minta ke kamar mandi untuk mencuci tubuhnya yang telah diberi cream. Lalu ia keluar dari kamar mandi.
Kemudian, salah seorang dari karyawan langsung menghubungi owner yang saat itu sedang tidak berada di salon lentik Silvy.
Ia mendengar owner salon lentik menyuruh karyawan terapis untuk mengoleskan cream pendingin ke tubuhnya yang seperti terkena luka bakar dari cream bleaching tersebut dan mengompres dengan air mawar.
Ia juga menceritakan 1 jam menunggu owner baru datang kesalon. Setelah owner sampai disalon dan menemuinya Lalu owner mengompres luka bakar itu dengan es batu, air infus, tisu basah dan salep bioplacenton.
Ia juga merasakan sakit sebab owner mencoba meletus-meletuskan seperti ada bintikan kuning setelah pemakaian cream bleaching di kulitnya , bagian yang melepuh dileher samping kiri, kanan.
Kerena ia merasakan sakit dan tidak tahan ia menyudahi tindakan yang dilakukan owner itu dan pulang kerumah untuk membawa lagi kerumah sakit untuk pengobatan.
Ia juga menceritakan hanya diminta tagihan bayar treatment bleaching full body itu seharga 300rb lewat via transfer ke rekening owner ny Silvia delvita. Karena kejadian itu ia diberi discont Rp 150 ribu dari harga 450 ribu menjadi ke 300 ribu.
“Saya ini tengah melaporkan ke polisi dan meminta ganti rugi sesuai apa yang saya alami,”ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, awak media masih berupaya untuk mengkonfirmasi secara langsung dengan owner Salon Lentik Silvy demi keberimbangan berita.
Pewarta : Tim
Editor : Topik Marliandi