Sumbar,Sumbarinvestigasi.com--Aliansi Jurnalis Penyelamat Lingkungan Hidup (AJPLH) soroti pengerjaan jalan
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat (BPJN-Sumbar) di kawasan kawasan Jalinsu dari Muaro Kalaban Kota Sawahlunto, sampai ke Dharmasraya.
Ketua AJPLH, Soni.,S.H.,M.H.,C.Md. mengungkapkan, proses pengerjaan jalan tanpa memperhatikan debu akan dapat memicu terjadi polusi udara, dan mengakibatkan wabah penyakit saluran pernapasan bagi pengendara.
Pasalnya, di sepanjang pengerjaan proyek itu, rumah warga menjadi kotor, belum lagi ancaman penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA).
“Ini mesti harus diperhatikan oleh para kontraktor. BPJN-Sumbar sebagai pelaksana proyek mesti memperhatikan ini. Jangan nanti memicu timbul korban,” ungkap Ketua AJPLH, Soni S.H saat dikonfirmasi Detik24jam.com.
Sebelumnya, diberitakan pengerjaan jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Sawahlunto hingga Dharmasraya yang jadi perhatian pengedara, dari Pungli hingga liingkungan tidak diperhatikan.
Hal tersebut berdasarkan hasil pantauan wartawan di lapangan belum lama ini. Sepanjang jalan dipenuhi debu salah satu di Tanjung lolo yang beterbangan saat dilalui kendaraan.
“Iya bang, akibat lobang dan adanya kerikil yang berserakan disepanjang pengerjaan jalan, kami hampir terjungkal, dan hal ini bukan terjadi pada kami saja,” ujar Rina (30) pengendara motor yang dari Padang melalui kerap lalu-lalang dari Muaro Kalaban Sijunjung, hingga Dharmasraya, (25/09/2023).
Menurut Rina, harusnya di jalan perbaikan harus rutin dilakukan penyiraman. Namun, di sini tidak. Meski, sudah buka tutup, banyak antrian pengerjaan tanpa memperhatikan debu.
“Pihak kontraktor mestinya profesional, ujarnya dengan nada kesal lantaran motor nya hampir terpeleset dilokasi pengerjaan infrastruktur jalan tersebut,” terangnya.
Selain proses pengerjaan yang semberaut, praktik pungutan liar juga menjamur dalam proses pelaksanaan proyek jalan nasional di Provinsi Sumatera Barat- BPJN Sumbar.
Pasalnya, sejumlah orang tidak jelas. Meminta uang suka rela sebagai jasa pengatur jalur arus buka-tutup.
Terpisah, BPJN-Sumbar, Thabrani , ST.,MT Kepala BPJN Sumbar mengaku, belum mengetahui kondisi pengerjaam jalan tersebut. Ia mengaku, saat berterima kasih atas konfirmasi dari wartawan detik24jam.com
“Terima kasih informasinya, lokasi pekerjaan yg berdebu tetap kita memonitor, dilapangan sdh dilaksanakan penyiraman secara berkala, klau ada yg msh kurang kita minta PPK utk mengevalusi kembali utk menyesuaikan dg kondisi dan kebutuhan lapangan,”ungkap Tabrani saat dikonformasi detik24jam melalui pesan Whatshap.
Sementara terkait pungli, ia mengaku setaunya tidak ada pungli di lokasi pengerjaan jalan tersebut. Karena pihak tidak mengizinkan hal tersebut terjadi.
“Terkait pungli, setahu saya tidak ada pungli dan kita tidak mengizinkan ada pungli di lokasi pekerjaan dan sdh kita instruksikan kpd Satker dan PPK utk melarang pungli di lokasi pekerjaan, kalau ada pungli di lokasi pekerjaan agar melapor dan berkoordinasi dg pihak keamanan setempat,” terangnya.
“Kita berharap perbaikan jalan nasional yg saat ini sedang dilaksanakan pada ruas nasional Sawahlunto -Dharmasraya maupun ruas2 lain di wil prov Sumbar mendapat dukungan dari masyarakat dan pengguna jalan. Tks,”jelasnya.
Sementara, BPJN Sumbar PPK 2.2 Satker PJN Wilayah proyek ruas jalan (Jalinsum)Sawahlunto -Dharmasraya, Sumatera Barat, Rolli Ekianto mengatakam, terkait debu pihaknya sudah melakukan penyiraman secara berkala.
Namun, kendati demikian pihaknya akan mengecek lagi dan akan melakukan evaluasi jika ada yang kurang.
“Terkait debu, kami sdh laksanakan penyiraman secara berkala dan sesuai kebutuhan. Dan nanti kami cek lagi pak, kalau di anggap kurang akan kami tingkatkan kembali periode penyiramannya,” ujarnya.
Pewarta : DansonTim
Editor : Topik Marliandi