Sumbar investigasi.com, Bukittinggi–Universitas Muhammdiyah Bukittinggi satu satunya merupakan kampus terbesar yang berada di kota Bukittinggi, berdiri pada tahun 1955. Penggabungan Sekolah Tinggi Muhammadiyah di Sumatera Barat, di antaranya adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Padang Panjang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bukittinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Teknik (STIT) Muhammadiyah Bukittinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Muhammadiyah Payakumbuh, dan Akademi Manajemen (AMA) Muhammadiyah Padang.
Cikal bakal Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Resmi berdiri pada tanggal 18 November 1955, ditandai dengan diresmikannya Fakultas Falsafah dan Hukum di Padang Panjang oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah AR. Sutan Mansur. Rektor pertama adalah Dr. H. Ali Akbar dan sebagai Dekan adalah Drs. Danuhusodo, kemudian dilanjutkan oleh Mr. Ezidin. Fakultas, ini sekaligus menandai berdirinya Universitas Muhammadiyah pertama di Indonesia.
Pembangunan demi pembangunan terus di lakukan untuk menunjang kenyamanan proses perkuliahan bagi mahasiswa nya. Hingga kamis, (11/02) Pembangunan mesjid muhammadiyah atas wakaf H.Hendri dan keluarga, Pengusaha dari Kota Bukittinggi, pembangunan tersebut membutuhkan angaran lebih kurang 2(Dua) miliya
Pembangunan Mesjid Muhammadiyah ini akan di Letakkan batu pertamanya oleh Wali Kota Bukittinggi yaitu H.Ramlan Nurmatias, SH sebagai Alumni Kampus Muhammadiyah. Peletakan batu pertama ini juga di hadiri oleh beberapa tokoh seperti Irman Gusman dan Zulpardi Gaus.
“Saya sangat berapresiasi Atas Wakaf dari Bapak H.Hendri untuk pembangunan Mesjid Muhammadiyah, Mudah – mudahan Bapak H.Hendri beserta keluarga dapat limpahan Rahmat dari ALLAH SWT”, ujar Ramlan.
“Semoga untuk kedepannya setelah pembangunan mesjid ini bisa menciptakan Masyarakat yang Tertib, Aman dan Madani Ungkap Ramlan”, lanjut Ramlan sembari mengakhiri pembicaraan. (Jhoni Simabur)