FPIISUMBAR.COM – Sumatera Barat didaulat sebagai provinsi terbaik dalam pengendalian penyebaran Covid-19 di Indonesia versi survey Indikator Politik Indonesia sebagaimana diungkapkan Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survey melalui diskusi daring bertema ‘Efek Kepemimpinan dan Kelembagaan dalam Penanganan COVID-19’, Kamis (20/8).
“Provinsi Sumatera Barat, Jawa Barat, dan DKI Jakarta dinilai lebih berhasil dalam pengendalian penyebaran wabah dibanding provinsi-provinsi yang lain. Sumbar meraih presentase 66.1, diatas Jabar dan DKI yang secara berturut mencatat 65.7 dan 65.6 persen. Ketiga provinsi ini juga dinilai lebih berhasil dalam penerapan dan pelaksanaan PSBB dibanding provinsi lain,” sebut Burhanuddin dalam rilisnya.
Kebijakan yang diambil Pemprov Sumbar, sebut Burhanuddin terbukti berhasil menekan penyebaran Covid-19 didaerah tersebut. Terlebih seluruh pihak bersatu untuk memutus mata rantai penyebarannya.
“Sumbar juga berkinerja baik dalam memobilisasi seluruh stakeholder yang ada, baik itu pemerintah kabupaten kota, kepolisian, tenaga kesehatan dan pihak lainnya. Semua bersatu dan bekerjasama menekan penularan Covid-19. Kepedulian ini menyebabkan kasus konfirmasi di Sumbar dapat menurun,” tambah Burhanuddin.
Menanggapi hasil survey ini, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno sangat mengapresiasinya.
“Saya masih ingat, pada 24 Mei lalu, Sumbar berada pada urutan 4 provinsi terbanyak Covid-19. Alhamdulillah, dari data terakhir covid19.go.id, Kamis (20/8) kemarin, Kita di posisi 19 dengan 1483 konfirmasi positif atau 1,0 persen dari persentase nasional,” ucap IP, panggilan akrab gubernur saat diwawancarai via telepon, Jumat (21/8).
Gubernur menambahkan, lewat surveilans yang dilakukan, tingkat penyebaran dapat ditekan.
“Kita punya kekuatan laboratorium yang mampu melaksanakan testing dengan cepat. Bisa ribuan sampel per hari. Ini didukung kapasitas laboratorium yang tinggi serta SDM memadai dalam mendiagnosis Covid-19. Hasil pun dapat diketahui segera, sehingga proses berikutnya yaitu tracing dan tracking bisa lekas dilakukan,” ujarnya.
Kerjasama yang baik antar seluruh elemen di Sumbar dalam melakukan tracing dan tracking yang cepat tak dipungkiri merupakan salah satu faktor kunci menekan penyebaran virus ini.
“Tracing dan tracking yang dilakukan secara masif adalah kunci dalam memperlambat penyebaran coronavirus. Saya bersyukur, seluruh pihak berperan aktif sesuai dengan tupoksinya menjalankan tracing dan tracking ini. Apalagi pimpinan mereka pun sangat mendukung,” jelasnya.
Tahapan terakhir, tambah IP adalah fencing atau pembatasan ruang gerak bagi kasus konfirmasi tanpa gejala, suspek maupun kontak erat.
“Disini tugas kepolisian, nakes sampai pihak RT/RW untuk memantau pergerakan orang-orang tersebut. Jangan sampai mereka ini bisa bebas berkeliaran membawa virus ditubuhnya,” ingat gubernur dua oeriode tersebut.
Meskipun Sumbar terbaik saat ini, Gubernur Irwan mengingatkan agar tak cepat berpuas diri. Apalagi seminggu terakhir, jumlah konfirmasi positif di Sumbar mulai meningkat.
“Bebasnya orang bepergian di era kehidupan baru, musti dibarengi sikap kepedulian tinggi. Protokol kesehatan yang meliputi penggunaan masker secara benar, rajin cuci tangan dan penerapan physical distancing musti dijadikan budaya dan kebiasaan. Jangan sampai Kita terlena dengan hasil ini. Ingat, pandemi belum berakhir,” pesannya diakhir wawancara. (Tim Fpiisumbar)